Kamis, 12 November 2020
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Sebutan “pialang berjangka” & “wakil agency berjangka” mungkin yakni istilah-istilah yang sedikit popular di Indonesia bila dibandingkan dgn istilah “broker” dgn kata lain “broker forex”. Padahal, industri forex trading di Indonesia hingga saat ini masih berada di dalam industri “perdagangan berjangka”.
Banyak orang yang mengunjungi homepage Fisik Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bakal mengecek kesahihan sebuah perseroan broker berjangka. Selanjutnya kerap pula mereka menonton ada pengumuman di website tersebut bahwa ada tidak semua pialang dengan wakil makelar yg dicabut izinnya oleh Bappebti.
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Penghubung Berjangka sedianya tidak sama dengan Wakil Agency Berjangka.
Sesungguhnya apa sih arti dari istilah-istilah tersebut? Yuk, kita pahami dulu definisinya.
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Definisi Menurut Undang-Undang
Sebelum Bapak/Ibu teruskan, penulis perlu memberi “peringatan” dulu. Definisi yang bakal Jurangan baca berserta ini yakni definisi yang mempergunakan – menurut sebutan saya sorangan – “bahasa Undang-Undang”. Jadi nggak boleh terkejut (atau justru mual) bila Anda memandang kalimat-kalimat yang panjang bersama terkadang membosankan, krn begitulah emang definisi yang tertuang dlm UU.
Tenang, bahasa yg rumit itu nanti akan saya sederhanakan. Tetapi saya merasa usah bakal memaparkan definisi menurut UU di kabar ini, supaya apa yang bakal penulis sampaikan nanti ada dasarnya.
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Kita mulai dari terma “perdagangan berjangka”. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011, Perdagangan Berjangka ialah “segala sesuatu yg mengenai dengan jual membeli Komoditi dgn penyerahan sesudahnya berdasarkan Kontrak Berjangka beserta Opsi atas Kontrak Berjangka.”
Penyelenggaraan perdagangan berjangka di Indonesia melibatkan di antaranya Pedagang Berjangka & Pialang Berjangka. Nah, kita bahas Pialang Berjangka saja dulu ya.
Penghubung Berjangka merupakan ”badan profesi yang memperbuat aktivitas jual belanja Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka atas amanat Nasabah dengan menarik sejumlah uang dan/atau surat berharga tertentu sbg margin buat menjamin transaksi tersebut.”
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Nah, sesudahnya apa pula yg dimaksud dgn “Wakil Agency Berjangka”?
Wakil Makelar Berjangka itu yakni orang perseorangan yang melaksanakan kegiatan bisnis Makelar Berjangka tempat ia bernaung.
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Panjang ya, definisinya? Begitulah “bahasa Undang-Undang”.
Pusing Bos, gampangnya bagaimana?
OK, sekarang mulai pasti ya? Makelar Berjangka itu ialah sebuah perusahaan.
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Nah, saat ini udah makin lama jelas, kan?
Pialang Berjangka = perseroan berbentuk perseroan terbatas.
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Wakil Penghubung Penjual Berjangka = ORANG yang berkarya bakal Penghubung Penjual Berjangka.
Pribadi baru berhak menyandang sebuatan Wakil Agency Berjangka jika ia sudah lulus Ujian Profesi Wakil Pialang Berjangka yang diselenggarakan oleh Bappebti, barulah sesudahnya Bappebti menerbitkan restu bagi orang tersebut utk bertindak bagaikan Wakil Makelar Berjangka bakal perseroan Penghubung Pedagang Berjangka tertentu.
FOREX AKUN PARSIAL Bolaang Mongondow Selatan
Menurut Keputusan Kepala Bappepti No. 57/Bappepti/KP/9/2005, persetujuan Lampu Hijau Wakil Calo Berjangka yang diberikan hyn berlaku sewaktu Wakil Penghubung Penjual Berjangka tsb bekerja pd perusahaan Penghubung Berjangka yg bersangkutan. Izin tersebut juga hendak berkhir bila orang yang bersangkutan meninggal dunia.
Nah, itu artinya k'lo orang tersebut nggak lagi bertugas pada perusahaan Pialang Berjangka tersebut, hingga izinnya bakal dicabut oleh Bappebti. Ingat ya, lampu hijau sebagai Wakil Pialang-nya yang dicabut, bukan restu Calo Berjangka-nya.
Artinya walaupun Bappebti mencabut restu Wakil Agency Berjangka seseorang, enggak bermakna Penghubung Berjangka-nya yang bermasalah.
