Minggu, 05 Mei 2019
FOREX AKUN LEGAL Masamba
Apa yg menjadi evaluasi Pembaca ketika mengangkat makelar forex? Lowest spread? Komisi per lot? Layanan?
Umumnya salah satu urusan di atas yakni menjelma estimasi orang dlm memutuskan broker. Namun umumnya yang benar-benar diperhatikan ialah spread bersama komisi.
FOREX AKUN LEGAL Masamba
Spread Rendah
Kebanyakan trader mengangan-angankan trading dengan spread yang serendah mungkin.
Spread yang ketat lebih diminati krn bagi “mengejar” BEP (break event point) utk transaksi yg Kamu bagi relatif mo berubah lebih kecil. Misalnya spread utk EURUSD yakni 0.3 pip (0.00003 point).
Contohnya, Pembaca melakukan jual/beli buy EUR/USD di value 1.16100 (Bid)/1.16103 (Ask), maka transaksi tersebut akan dieksekusi di price 1.16103 (harga Ask). Pada masa itu juga Agan bakal memperoleh floating rugi sebesar spread yg berlaku saat itu, adalah minus 0.3 pip (0.00003 point). Dalam pengalaman saya, 0.3 pip tak perlu waktu yg lama. Di pasar Asia mungkin cuman secepat Kamu berhitung 1 limit 3 saja, malahan k'lo market Eropa dan Amerika, hendak lbh cepat lagi.
Mo nggak sama ceritanya jika spread yang berlaku selebar – misalnya – 3.0 pips. Tempo Pembaca buy di nilai 1.16100 (Bid)/1.16130 (Ask), lalu Bapak/Ibu butuh menanti value naik terendah sejauh 30 pips utk bisa BEP.
Apakah Bro/Sis berpikiran sebagaimana itu? Mari kita pikir lagi.
Tak Sekedar Spread
Oke, Boss mungkin sudah menemukan agency dengan spread yg ketat. Tapi apakah itu satu-satunya keadaan yang utama dilihat?
Anda puguh paham bahwa pasar foreign exchange itu berkarya dalam format “24 x 5”; 24 jam dlm sehari, 5 24 hour dlm seminggu. Lalu dari itu pastikan Agan juga memastikan calo yg memliki pelayanan “24×5” juga utk para nasabahnya, agar Boss nggak substansial limit kebingungan umpama menghadapi urusan teknis dlm trading.
Seiring semakin majunya teknologi, chatting sudah tanpa menjelma produk asing lagi. Services “Live Chat” juga selayaknya dimiliki oleh broker. Pastikan Bro/Sis memilih broker yang mendapatkan layanan seperti itu.
