Rabu, 27 Februari 2019
FOREX AKUN LEGAL Sampit
Apa yg menjadi penilaian Agan tempo memastikan pialang forex? Lowest spread? Komisi per lot? Layanan?
Rata-Rata salah satu kondisi di atas ialah berubah pertimbangan orang dalam memastikan broker. Namun kebanyakan yg sangat diperhatikan yaitu spread dan komisi.
FOREX AKUN LEGAL Sampit
Spread Rendah
Kebanyakan trader mendambakan trading dgn spread yg serendah mungkin.
Spread yang ketat extra disukai krn untuk “mengejar” BEP (break event point) utk transaksi yang Boss utk relatif akan menjelma lbh kecil. Misalnya spread utk EURUSD ialah 0.3 pip (0.00003 point).
Contohnya, Agan mengerjakan jual/beli buy EUR/USD di value 1.16100 (Bid)/1.16103 (Ask), hingga transaksi tersebut mo dieksekusi di harga 1.16103 (harga Ask). Pada waktu itu juga Anda bakal menjumpai floating loss sebesar spread yang berlaku saat itu, yaitu minus 0.3 pip (0.00003 point). Dlm experiance saya, 0.3 pip tidak butuh masa yg lama. Di pasar Asia mungkin cuman secepat Jurangan berhitung 1 sampai 3 saja, lagi pula k'lo market Eropa & Amerika, mo ekstra cepat lagi.
Hendak berbeda ceritanya jika spread yg berlaku selebar – misalnya – 3.0 pips. Tatkala Bro/Sis buy di value 1.16100 (Bid)/1.16130 (Ask), hingga Kamu kudu menunggu nilai naik minimal sejauh 30 pips untuk mampu BEP.
Apakah Boss berpikiran seperti itu? Mari kita pikir lagi.
Enggak Sekedar Spread
Oke, Agan mungkin sudah mendapatkan penghubung pedagang dgn spread yang ketat. Tetapi apakah itu satu-satunya keadaan yang penting dilihat?
Boss puguh paham bahwa market forex itu berkarya dlm format “24 x 5”; 24 jam dalam sehari, 5 hari dalam seminggu. Maka dari itu pastikan Pembaca juga memilah calo yang memliki services “24×5” juga untuk para nasabahnya, supaya Bapak/Ibu enggak substansial batas kebingungan umpama menghadapi soal teknis dlm trading.
Seiring makin hebatnya teknologi, chatting udah tidak berubah stock asing lagi. Fasilitas “Live Chat” juga sepatutnya dimiliki oleh broker. Pastikan Agan menetapkan makelar yg memperoleh pelayanan seperti itu.
