Sabtu, 26 Maret 2016
AKUN FOREX PARSIAL Tanah Bumbu
Ketika Kamu akan menetapkan sebuah calo berjangka (lebih populer dengan sebutan penghubung pedagang forex), apakah yg pertama kali Pembaca lihat? Apakah spread-nya? Apakah komisi yang dibebankan bakal tiap transaksi (makin ekonomis makin bagus)? Apakah layanannya? Alias kemampuan para analisnya dalam menyediakan studi valuta asing trading?
Salah satu (atau mungkin semua) perkara yg disebutkan di atas mungkin menjadi evaluasi Anda. Idealnya, Agan sebenarnya butuh memperoleh semua kasus tersebut dari agency pilihan Anda. Bakal tetapi terikat uang yg perlu dikeluarkan untuk memperbuat transaksi, apakah Agan yakin bahwa broker pilihan Boss udah memberikan bujet yg termurah?
AKUN FOREX PARSIAL Tanah Bumbu
Tidak Hanya Spread
Kebanyakan trader mengira-ngira bahwa spread yang rendah adalah salah satu ciri penghubung pedagang yg baik. Tak sepenuhnya salah.
Emang spread yg kecil umumnya lbh disukai sebab tikai saldo price yg wajib Kamu “kejar” untuk terendah memperoleh kondisi break event point (BEP) buat transaksi Bapak/Ibu mo mengubah ekstra kecil.
Sebagai contoh, bila Agan melaksanakan jual/beli buy EUR/USD di nilai 1.1410(Bid)/1.14115 (Ask), dan sampai-sampai transaksi tsb mo dieksekusi di nilai 1.14115 (harga Ask). Pada saat itu juga Pembaca bakal memperoleh floating rugi sebesar spread yang berlaku masa itu, merupakan minus 15 pips (quote lima desimal). Artinya, Boss tinggal menunggui nilai naik sejauh 15 pips saja bagi memperoleh suasana impas (BEP).
Mo berlainan ceritanya kalau spread yang berlaku selebar – misalnya – 25 pips. Momen Anda buy di nilai 1.1410(Bid)/1.14125 (Ask), maka Anda usah menunggu value naik minimum sejauh 25 pips utk dapat BEP.
Apakah Boss berpikiran seperti itu? Mari kita pikir lagi.
AKUN FOREX PARSIAL Tanah Bumbu
Lihat Juga Komisi
Masalahnya merupakan spread nggak satu-satunya problem yang kudu kita cermati.
Harus diketahui bahwa semua penghubung berjangka yang beroperasi dengan cara legal di Indonesia (dalam soal ini menerima per-kenan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) bisa dipastikan membebankan uang atas tiap jual/beli yg dilakukan. Anggaran itu disebut dengan “komisi”.
Komisi ini alegori,kiasan “upah” yang usah Boss kepada pialang atas jasanya mengantarkan jual/beli Agan ke bursa berjangka, entah itu Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dgn kata lain Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX). Kedua bursa itu ialah bursa berjangka yg formal beroperasi di Indonesia. Semua jual/beli berjangka Pembaca (termasuk selagi Agan melakukan mata uang asing trading) hendak diteruskan ke salah satu alias kedua bursa tersebut.
Di sinilah Pembaca kudu extra cermat. Mengapa?
Karna komisi juga yaitu salah satu parameter budget jual/beli yg Bapak/Ibu lakukan. Dgn demikian, prosedur menghitung budget transaksi adalah:
Bujet Jual/Beli = Spread + Komisi
Mana Yang Ekstra Murah?
Coba lihat contoh dengan ini:
Pialang A menetapkan spread sebesar 15 pips. Ingat ini yaitu spread utk quote dengan lima desimal. Jika di quote empat desimal, ini rata-rata ditulis 1.5 (satu koma lima) pips. Komisi yg dibebankan ialah $3per/lot.
Katakanlah Agan melaksanakan buy 1 lot di harga 1.1410(Bid)/1.14115 (Ask), hingga itu berarti bujet jual/beli Jurangan wkt itu ialah 15 pips ditambah $30. Artinya, ongkos transaksi Jurangan ialah sebesar $45.
Dengan demikian, buat mengejar BEP saja, tak pergerakan naik 15 pips yang Kamu butuhkan, melainkan 45 pips.
Jadi, tidak boleh banget efektif terpesona pada rendahnya spread yang ditawarkan. Cermati juga berapa eksesif total anggaran transaksi yang Boss perlukan. Semakin murah, semakin baik, sebab bakal lebih cepat bersama tdk ribet dalam mengejar keuntungan.
